Budidaya Lele anti Gagal cara Abah Nasrudin

Posted by Aji Bintara on Rabu, 05 Juni 2019

Teknik budidaya Anti Gagal ini dirangkum secara singkat, menggunakan metode yang dilakukan oleh Abah Nasruddin, sang Maestro Budidaya Lele Indonesia. Dan ditambah pengalaman pribadi di lapangan yang diharapkan bisa menjadi acuan cara budidaya Lele agar tidak terjadi kegagalan.

Parameter dasar pembesaran ikan lele yang dipakai:
  • Bibit lele sebanyak 1000 ekor
  • Kolam yang dipakai kolam tembok atau terpal dengan ukuran 10m2 atau contoh 2x5meter dengan tinggi sekitar 1 meter.
  • Bibit yang dipakai adalah ukuran 7/8 cm
  • Padat tebar 100 ekor/m2 (untuk pemula) dan maksimal 150 ekor/m2 yang sudah mahir
  • Tidak dilakukan pergantian air selama masa budidaya, kecuali karena penanggulangan penyakit
  • Lele panen pada ukuran 7-8ekor/kg

Persiapan air kolam:
  • Air bisa memakai air dari sumber manasaja, dengan syarat kadar besi rendah. Kalau air PAM wajib diendapkan dulu 1-3 hari, supaya koporit menguap.
  • Isi kolam hingga ketinggian 50cm
  • Beri pupuk kandang yang sudah diletakkan di dalam karung dan diikat serta digantungkan hingga setengah karung terendam dalam air. Jumlahnya adalan 1-1,5 kg/m2 atau untuk 10m2 berkisar 10-15 kg
  • Larutkan cairan herbal sebanyak 2 sendok makan dan dilarutkan dalam 2 liter air serta ditambahkan 4 sendok makan garam dapur kemudian ditebar rata. Larutan herbal hanya bisa didapatkan di Abah Nasruddin atau kadernya saja. Bisa juga tidak memakai pupuk kandang dan sebagai gantinya memakai pupuk organik cair supaya lebih simple
  • Air akan berangsur-angsur menjadi hijau terang (pengalaman hari ke 4-5 akan kelihatan hijau), setelahnya akan semakin pekat.
  • Tunggu selama 8 hari dan kemudian angkat pupuk kandang dari kolam
  • Keesokan harinya benih siap ditebar (hari ke-9). Tebar pada pagi hari <10 pagi atau sore >3sore. Jika memaksakan tebar jam 1 siang dikhawatirkan akan banyak bibit lele  yang sekitar patilnya jadi berwarna merah. Untuk menghindari stress tebar dilakukan secara perlahan dengan metode aklimatisasi selama 5-10menit dan usahakan lele keluar sendiri dari wadah.


Pemilihan benih
Benih bisa dari jenis apapun: mutiara, sangkuriang, dumbo atuapun phyton, asalkan sehat dengan ciri-ciri sbb:
  • Gerakan ikan aktif
  • Tidak terdapat luka
  • Kumis/sungut tidak patah
  • Sekitar patil tidak berwarna kemerahan
  • Tidak ada white spot / bintik putih


Pemberian pakan:
  • Setelah ditebar, lele baru diberi makan setelah 12-24 jam kemudian, karena untuk adaptasi dan masih banyak makanan alami di kolam.
  • Tahap pertama menggunakan 781-1 atau setara sebanyak 3kg untuk 8-10 hari. Pelet diberikan 3x sehari.
  • Setelah pakan tersebut habis, tambahkan air kolam sebanyak 10cm
  • Tahap kedua menggunakan 781-2 atau setara sebanyak 5kg untuk 8-10 hari. Pemberian pelet dinaikkan menjadi 4x sehari.
  • Setelah habis, tambahkan air kolam sebanyak 10cm.
  • Tahap ketiga menggunakan 781 atau setara sebanyak 22kg untuk 8-10 hari dan pemberian pakan 5-6kali sehari,
  • Sama dengan sebelumnya, jika pakan sudah habis, maka air kolam ditambahkan ketinggiannya sebanyak 10cm.
  • Tahap keempat dilakukan pemberian pakan sebayak 70 kg hingga panen. Dapat dilanjutkan dengan memakai 781, akan tetapi untuk mengurangi biaya produksi dapat menggunakan pakan tenggelam seperti SNL/sinta ataupun menggunakan pakan alternatif seperti sosis bs, ayam tiren, ika runcah dsb.


Tips dalam pemberian pakan
  • Pakan dicampur terlebih dahulu dengan air matang secukupnya hingga lembab, supaya tidak melukai organ pencernaan lele dan menghindari pelet mengembang di perut yang mengakibatkan kembung. Ane campur dengan sedikit probiotik, supaya bisa lebih maksimal tercerna dan sedikit terbuang menjadi feses.
  • Usahakan pemberian pakan diatas jam 9 pagi dan dibawah jam 12 malam. Dan tunggu 1 jam untuk pemberian pakan setelah turun hujan. Dan jika terlihat akan turun hujan lebat, usahakan tidak memberi makan terlebih dahulu.
  • Usahakan jangan sampai ada pelet yang tersisa di dalam kolam, karena akan memperburuk kondisi air.


Panen
Pengalaman dari pemberi training mengatakan bahwa dari metode diatas akan diperoleh panen antara 130-140kg pada sekitar 50-60 hari setelah tebar bibit. Dengan kematian dibawah 5%.



Penyakit dan penganggulangan

Borok (luka di ekor, punggung...)
Penanggulangan:
Kuras air dasar sebanyak 1/4 bagian dan ditambahkan air baru.
Herbal 2 SDM per 1000 ekor ikan dilarutkan dengan air secukupnya dan dicampur ke pakan.(sekali saja)
Atau dengan kimia yaitu 4 kapsul Super tetra (bisa dibeli di apotek) dan ditebarkan ke kolam.(sekali saja)
Biasanya sembuh dalam 3-7 hari.


White spot (bintik putih)
Penanggulangan:
Kuras air 1/2 bagian dan isi air baru serta tambahkan herbal 1sdm dicampur dengan 2 sdm garam dan air
Atau dengan kimia yaitu 2 kapsul supertetra ditambah 1/4 sdt PK, dilarutkan ke air dan ditebar merata


Sirip merah (biasanya karena kepanasan saat memasukkan benih ke kolam)
Penanggulangan:
Sama seperti borok, tapi dosisnya hanya separoh.


Kembung
1. Karena asam lambung
Penganggulangan:
dua plastik arang dari kayu (jangan batok kelapa) dicampur herbal 2sdm dan garam 4 sdm dilarutkan dan direbus mendidih dengan air 1 liter. Masukkan hasil rebusan setelah hangat ke dalam kolam

2. Karena bakteri (kembung disekitar patil)
Penagnggulangan:
Ambil 2 ikat daun kemangi, blender larutkan ke air kemudian saring. Siramkan merata airnya ke kolam
Secara kimia memakai 1/2 sdt ENDRO

Demikian cara budidaya lele Anti Galau menggunakan metode dari Abah Nasrudin, semoga bisa dipraktekan dan bermanfaat.

Previous
« Prev Post

Related Posts

Juni 05, 2019

0 komentar:

Posting Komentar