Budidaya Lele Tepat dengan cara Sederhana

Posted by Aji Bintara on Sabtu, 25 Mei 2019

Cara Budidaya Lele Profesional tetapi dengan cara-cara yang sederhana yang akan diharapkan mampu menghasilkan panen yang melimpah.

Untuk jenis lele yang dibudidayakan kita menggunakan  jenis lele unggul yang sudah banyak dipasaran. Sebut saja  lele mutiara. Sbenernya ada beberapa jenis lele yang sudah populer sebelum orang ramai membudidayakan lele mutiara, ada lele Dumbo, Sangkuriang atau lele jenis Pyton.. Lele-lele ini memiliki keunggulan yakni lebih tahan terhadap serangan penyakit dan juga memiliki ukuran badan yang sedikit lebih besar ketimbang jenis lele lokal.

Kita akan membahas mengenai 7 cara budidaya lele ala secara profesional agar berhasil. Kita akan menggunakan perhitungan dengan budidaya lele sebanyak 1000 ekor populasi dengan kolam tembok atau kolam terpal dengan ukuran 10m kubik, bisa kolam kotak 2x5 m. Simak selengkapnya.

1. Parameter Dasar Budidaya
Sebelum membahas jauh mengenai teknik budidaya maka sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai parameter atau indikator dasar dari budidaya pembesaran ikan lele.
Adapun parameternya adalah sebagai berikut ini :
  • Kolam yang digunakan dalam proses budidaya merupakan kolam tembok atau kolam terpal dengan luas minimal 10 meter persegi.
  • Misalnya lebar 2 panjang 5 meter dengan ketinggian kolam 1-1,5 meter.
  • Bibit ikan lele yang digunakan adalah bibit dengan ukuran 7/8.
  • Kepadatan penebaran adalah 100 ekor untuk luasan 1 meter persegi untuk pemula, dan 150 ekor per meter untuk luasan 1 meter persegi untuk yang sudah mahir.
  • Dalam budidaya ini tidak perlu dilakukan pergantian air selama proses budidaya, kecuali saat ada serangan penyakit maka perlu dilakukan pergantian.
  • Idealnya panen lele dapat dilakukan saat lele berukuran 7-8 ekor perkilonya
2. Mempersiapkan Air KolamTahapan selanjutnya yang amat penting dalam budidaya lele adalah mempersiapkan air kolam. Dalam hal ini, sangat penting untuk memperhatikan kualitas air kolam yang ideal untuk hidup ikan lele
Sebab salah salah ikan lele akan bisa mengalami kematian jika hal ini tidak diperhatikan dengan seksama. Berikut cara persiapan air kolam untuk budidaya ikan lele :
  • Untuk air sendiri dapat menggunakan air apa saja, namun jika hendak menggunakan air pam, maka sebaiknya di endapkan 1-3 hari agar kandungan kaporitnya hilang.
  • Isiskan air kedalam kolam hingga ketinggian 50 cm.
  • Kemudian masukkan pupuk kandang dengan metode teh celup, dimana satu karung pupuk kandang diikat dipinggir kolam kemudian separuhnya dicelupkan kedalam kolam, dan separuhnya dibiarkan tetap berada di permukaan kolam, untuk kolam ukuran 10 meter persegi jumlah pupuk kandang mencapai 10-15 kg.
  • Tambahkan larutan herbal sebanyak 2 sendok makan yang dilarutkan kedalm 2 liter air dan kemudian tambahaka 2 sendok garam dapur larutkan dan tebarkan kedalam kolam hingga merata.
  • Setelah 4-5 hari air kolam akan berangsur angsur berwarna hijau terang dan setelahnya kemudian berwarna semakin pekat.
  • Setelah 8 hari kemudian angkat pupuk kandang yang direndam.
  • Selanjutnya pada hari ke sembilan benih ikan lele sangkuriang dapat mulai ditebar di kolam.
  • Sebagai catatan untuk waktu tebar paling efektif adalah di bawah jam 11 siang jika dilakukan di pagi hari, dan diatas jam 3 sore jika dilakukan pada siang hari.
  • Gunakan metode aklimatisasi selama 5-10 menit dan biarkan ikan lele keluar sendiri dari wadah untuk kemudian masuk ke kolam.

3. Memilih Benih
Benih lele yang ditebar minimal harus memiliki kriteria sebgaimana sebagai berikut:
  • Sehat tidak terpapar hama penyakit.
  • Warna kulit cerah, gerakan aktif.
  • Sungut atau patil tidak terluka atau kemerahan.
  • Tidak ada white spot atau bintik putih.
  • Ukuran benih seragam.

4. Manajemen Pemberian PakanManajemen pemberian pakan dalam budidaya harus benar benar diperhatikan sebab jika salah dilakukan maka hal ini dapat menguras biaya operasional. Nah supaya pemberian pakan lebih efektif maka perhatikan hal hal berikut ini :
  • Pemberian pakan pertama kali dilakukan pada saat benih berumur 24 - 48 jam setelah tebar.
  • Pakan yang diberikan berupa pakan pelet jenis PF1000, dengan dosis 3 Kg untuk  8-10 hari dan diberikan sebanyak 3 kali dalam sehari.
  • Setelah pakan habis,  kemudian ditambahkan air kolam sebanyak 10 cm.
  • Pemberian pakan kedua menggunakan jenis 781-1, diberikan dengan dosis 5 Kg untuk 8-10 hari diberikan sebanyak 4 kali dalam sehari.
  • Setelah pakan habis kemudian ditambahkan kembali air 10 cm.
  • Pemberian pakan ketiga (jenis 781-2) diberikan dengan dosis 22 kg untuk 8-10 hari diberikan sebanyak 5-6 kali dalam sehari.
  • Setelah pakan habis, kembali air ditambahkan sebanyak 10 cm.
  • Pemberian pakan ke empat (jenis 781-3) diberikan sebanyak 70 kilo hingga masa panen tiba.
  • Jenis pakan bisa saja diberikan secara variatif dengan memberikan pakan tambahan sosis BS, ayam tiren atau juga ikan runcah dll.
5. Tips Pemberian Pakan yang Efektif
Agar pemberian pakan efektif maka anda dapat menerapkan tips  seperti jberikut ini.
  • Terlebih dahulu pakan di bibis dengan formula probiotik dan molase dicampur dengan air hangat.
  • Hal ini agar pakan tidak mengembang dalam perut ikan dan menyebabkan perut ikan lele menjadi kembung.
  • Ketika hari hujan sebaiknya pemberian pakan dilakukan 1 jam setelah hujan benar benar reda, atau saat hari menjelang hujan maka jangan berikan pakan.
  • Jangan lupa selalu membersihkan sisa pelet di dalam kolam, agar kualitas air tetap terjaga.
6. Penanggulangan Penyakit
Penanggulangan hama dan penyakit di lakukan secara preventif, yakni dengan cara melakukan pengecekan setiap waktu. Kemudian jika ada ikan lele yang menunjukkan perilaku berbeda dari yang lainnya maka segera lakukan pemisahan untuk menghindari ikan lainya agar tidak tertular.

7. Panen
Panen pertama dapat dilakukan pada umur 50-60 hari setelah tebar. Produktifitas hasil dari budidaya lele alakadarnya dapat mencapai 75kg s/d 90kg, untuk setiap populasi benih sebanyak 1000 ekor. Sedangkan dengan cara yang profesional ini diharapkan bisa meningkat  mencapai 100-120kg dengan tingkat kematian dibawah 5%.

Previous
« Prev Post
Oldest
You are reading the latest post

Related Posts

Mei 25, 2019

0 komentar:

Posting Komentar