Pemilihan Jenis Kolam dalam Budidaya Lele

Posted by Aji Bintara on Selasa, 11 Juni 2019


Langkah awal dalam memulai budidaya ikan Lele adalah dengan cara menentukan jenis kolam yang baik untuk perawatan ikan Lele. Dengan memperhatikan keunggulan – keunggulan dari berbagai jenis kolam, dan melakukan pemilihan dengan membandingkan kondisi lingkungan sekitar, biaya, dan perawatan yang memadai. Selanjutnya kita akan bisa tentukan jenis kolam seperti apa yang akan kita gunakan.

Terdapat berbagai jenis kolam yang dapat dibuat tergantung dengan kondisi lingkungan dan tebalnya kantong. Berikut Jenis-jenis kolam budidaya ikan lele yang bisa digunakan sebagai referensi bagi peternak ikan Lele pemula :

1. Kolam Tanah

Pada umumnya, kolam tanah digunakan untuk tempat budidaya ikan Lele oleh para peternak hingga sekarang.

kolam-tanah

Kolam tanah yang juga dikenal dengan istilah Blumbang, Balong, atau Empang ini merupakan kolam dengan lebih dari 90% badan media kolam tertutupi oleh tanah di setiap dindingnya.
Berikut keunggulan – keunggulan jenis kolam tanah :
Keunggulan :
  • Pemeliharaan dengan penopang alami yaitu lahan tanah
  • Penekanan dalam biaya pembudidayaan Ikan
  • Kaya akan mikroorganisme yang baik untuk pakan ikan Lele seperti cacing
  • Pergantian air dapat tidak sering dilakukan untuk menghemat air yang bahkan bertahan hingga musim panen tiba
Kekurangan :
  • Memelukan bidang tanah yang cukup luas untuk media pembudidayaan
  • Rentan terhadap hama dan penyakit yang sangat tidak baik bagi kesehatan ikan
  • Sulit untuk mengontrol suhu kolam karena kondisi cuaca yang kurang menentu
  • Sulit dalam proses penyortiran ikan karena sulit terlihat di air yang keruh sehingga akan membahayakan kelangsungan hidup ikan Lele yang kecil
  • Pembudidayaan di kolam berlumpur dapat menurunkan kualitas ikan Lele sehingga menurunkan pula harga jual ikan.
Perawatan, pembersihan dan pengolahan untuk kolam ini lebih memerlukan tenaga dibandingkan kolam lainnya.

2. Kolam Terpal
Kolam terpal merupakan kolam yang memanfaatkan lahan sempit dan seadanya dengan bagian dasar dan dindingnya dilapisi oleh terpal.
Kolam terpal dapat menjadi alternatif utama bagi pembudidaya ikan untuk membuat bak kolam dengan biaya minimum.
Kolam dapat dibentuk bundar atau persegi sesuai dengan bentuk kerangka atau bidang dasar kolam dengan menggunakan bambu, kayu, atau besi.
Kolam terpal bioflok

Diperlukan kehati-hatian dalam memilih jenis terpal yang akan digunakan.
Sebaiknya menggunakan terpal dengan kerapatan tinggi.
Salah satu cirinya adalah permukaan yang licin dan tidak berbekas saat digaruk atau biasa disebut terpal semi karet.
Ukuran terpal ditentukan dengan lebar kolam.
Umumnya yang biasa di gunakan para peternak modern adalah kolam berdiameter 3 meter.
Untuk harga terpal nya sendiri pun cukup terjangkau, hanya dengan harga 2 juta saja anda sudah mendapatkan kolam terpal kualitas bagus.
Harga tersebut sudah berbentuk bulat ya juragan bukan harga terpal per meter.
Terpal jenis ini mempunyai daya ketahanan hingga 5-6 tahun.
Berikut keunggulan kolam terpal :
Keunggulan :
  • Harga pembuatan kolam lebih murah dibanding dengan kolam lain seperti kolam beton
  • Dapat diterapkan di lahan terbatas dan dimana saja
  • Dapat terhindar dari hama dan pemangsa liar
  • Relatif lebih tahan terhadap penyakit
  • Air tidak keruh dan memudahkan untuk proses panen dan pergantian air
  • Metode penyortiran pada ikan lebih mudah dilakukan
  • Lele yang dihasilkan lebih bersih dan tidak berbau lumpur sehingga kualitas dan harga jual Lele lebih tinggi
  • Setelah terpal terpasang dapat langsung digunakan tidak seperti kolam lain yang harus bersihkan dan dikompos
  • Kelangsungan hidup ikan menjadi lebih tinggi.
3. Kolam Beton (Semen)
Kolam Beton (semen) menggunakan metode kolam yang mirip dengan kolam tanah.
Namun bagian dasar yang menjadi konstruksi kolam lele tembok adalah dinding yang terbuat dari semen, sehingga tidak mudah rusah dan bocor.
Berikut adalah keunggulan dan kekurangan dari kolam beton :
kolam beton

Keunggulan :
  • Struktur bangunan yang kokoh akan memperlama waktu penggunaan dibanding kolam terpal dan dapat bertahan hingga 5-10 tahun.
  • Mampu mengontrol perubahan suhu sehingga ikan tidak mudah setress dan terserang penyakit
  • Pengaturan dan perawatan air kolam lebih terjaga
  • Dapat bertahan lama sehingga jarang mengalami kerusakan dan hemat biaya perbaikan
Kekurangan :
  • Baik bahan maupun konstruksi membutuhkan biaya yang relatif besar
  • Saat kolam mengalami kerusakan, akan sulit untuk diperbaiki
  • Bau semen yang muncul dalam kolam perlu disterilkan terlebih dahulu, karena jika tidak akan membuat ikan terganggu dan rentan stres
  • Lumut mudah tumbuh di permukaan semen

4. Kolam Drum

Kolam drum adalah kolam yang sebagian besar berbahan plastik dan besi dan tergolong kuat.
kolam drum

Kolam jenis ini bagus untuk membudidayakan ikan karena mudah dalam perawatan dan mudah ditata serta memiliki kualitas lebih bagus dibanding dengan kolam tanah dan terpal.
Keunggulan :
  • Perawatan lebih mudah dan bisa dipindah – pindah
  • Terhindar dari hama dan penyakit
  • Pengontrolan air kolam lebih mudah dilakukan
  • Masa penggunaan lebih panjang
  • Lebih mudah mengontrol perubahan suhu
  • Bahan drum tidak mudah berkarat dan tahan lama
Kekurangan :
  • Biaya bahan dan konstruksi lebih mahal
  • Daya tampung ikan lebih sedikit
  • Air kolam harus sering diganti sehingga ikan mudah setres
5. Keramba (Jaring Apung)
Keramba merupakan metode pemeliharaan ikan dengan memanfaatkan jaring atau keramba sebagai kerangka dan penopang kolam.
kolam keramba

Kolam ini biasanya dibuat di pinggiran sungai, waduk, atau di danau.
Namun dapat juga dipasang dikolam tanah atau empang untuk memudahkan pengontrolan ikan.
Jenis kolam ini dikenal juga sebagai kolam tambak dan penerapannya mirip dengan kolam tanah.
Keunggulan :
  • Lahan pembudidayaan lebih luas dan tak terbatas
  • Lebih mudah dalam pengontrolan ikan
  • Ikan dapat hidup di habitat alami sehingga kecendrungan ikan untuk setres lebih kecil
Kekurangan :
  • Lebih sulit dalam pengontrolan suhu kolam
  • Ikan lebih mudah terserang hama dan penyakit
  • Beresiko rusak dan hanyut akibat arus sungai atau danau dan banjir saat musim hujan.
  • Ikan dapat lepas jika ada bagian dari jaring atau keramba yang putus atau berlubang.

6. Kolam Fiber
Kolam jenis ini kini banyak diminati oleh orang karena desain yang bagus dan mudah digunakan.
kolam fiber

Keunggulan :
  • Bak Kolam ini cukup kuat untuk menahan tekanan air
  • Dapat dengan mudah untuk dikontrol dan dipindah – pindahkan
  • Waktu penggunaan relatif lebih lama
  • Pemeliharaan dan pembersihan dapat lebih mudah dilakukan.
  • Terhindar dari hama dan penyakit
Kekurangan :
  • Bahan dan konstruksi lebih mahal dibanding kolam lainnya
  • Penggantian air akan lebih sering dilakukan
  • Hanya dapat menampung ikan dalam jumlah terbatas
7. Kolam Galvalum
Yang terbaru dan ini belum banyak orang menggunakan galvalum sebagai kolam budidaya ikan lele menggunakan bahan tersebut. Dengan menggunakan kolam galvalum ini, budidaya lele bisa irit tempat, praktis dan higienis. Bisa menjadi solusi saat lahan makin sempit, bahkan mudah dibuat dan dipraktikan di perumahan sekalipun.


Mujtahid, warga kelurahan Mangkang Wetan kecamatan Tugu Kota Semarang yang sudah mempraktikkan budidaya lele menggunakan kolam galvalum.


Mujtahid, warga kelurahan Mangkang Wetan kecamatan Tugu Kota Semarang yang sudah mempraktikkan budidaya lele menggunakan kolam galvalum. 
Keuntungan mengolah air menggunakan sistem bioflok atau prebiotik
  • Kualitas air tetap stabil.
  • Tanpa ganti air dari mulai tebar bibit hingga panen kecuali dalam keadaan darurat yang mengharuskan ganti air.
  • Air tidak mudah bau.
  • Dapat menghemat pakan.
  • Pertumbuhan ikan menjadi lebih cepat dibandingkan dengan budidaya konvensional.
Sebenarnya Galvalum mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan kolam yang terbuat dari terpal, fiberglass maupun kolam tembok atau beton. Keunggulan itu antara lain
  • Biaya pembuatan kolam lebih murah daripada kolam fiberglass maupun kolam tembok atau beton.
  • Kolam galvalum lebih awet dibanding kolam terpal, tahan bertahun-tahun
  • Kolam galvalum dibuat bentuk lingkaran tanpa tiang penopang maupun penjapit.
  • Galvalum juga anti korosi atau karat.
Jika ingin meminimalisir pengeluaran dapat memilih jenis kolam yang lebih murah seperti kolam tanah, kolam terpal, keramba apung, atau kolam plastik.
Namun jika ingin menghasilkan ikan yang lebih berkualitas, tahan lama dan mudah dikontrol, maka mengeluarkan biaya lebih akan sangat berarti.
Namun terlepas dari biaya, pengontrolan dan perawatan yang baik adalah kunci dari kolam dapat bertahan lebih lama.

Itulah beberapa jenis kolam yang bisa Anda aplikasikan untuk budidaya ikan lele.
Namun dari 7 jenis kolam tersebut, kami pikir kolam dari bahan terpal yang sangat minim kekurangannya. Dengan teknologi kolam terpal bioflok, persentase keberhasilan budidaya ikan lele menjadi semakin besar.

Demikianlah semoga budidaya lele kita selanjutnya akan lebih bergairah dan lebih menghasilkan. Aamiin.

Previous
« Prev Post

Related Posts

Juni 11, 2019

0 komentar:

Posting Komentar