Ini Leleku

Ini Leleku
thumbnail

Membuat Tempe Khusus untuk Pakan Alternatif Lele

Posted by Aji Bintara on Senin, 11 Januari 2021

Salah satu alasan peternak lele selalu mencari pakan alternatif dalam budidaya lele adalah karena pakan jadi (pelet) dirasa semakin mahal saja. Sedangkan masalah pakan itu sendiri menjadi pengeluaran terbesar dalan berbudidaya ikan lele, Artinya jika bisa menekan biaya untuk pengadaan pakan otomatis akan meningkatkan pendapatan akhir dalam berternak lele.

Dalam kesempatan kali ini, kita akan kupas salah satu pakan alternatif untuk lele menggunakan tempe. Tujuan pembuatan tempe dimaksudkan agar pakan terapung, pakan apung berguna agar air tidak tercemar oleh pakan yang tidak terserap oleh ikan dan untuk mengetahui bahwa ikan sudah kenyang atau masih lapar.

Dibawah ini kami beri 2 contoh bahan baku untuk membuat tempe dan biaya yang dibutuhkan per-kg tempe, kandungan protein setelah jadi tempe serta cara menghitung kadar air.

Jika ingin membuat pakan ikan selain lele caranya sama, tinggal audiens mengetahui cara menghitung kebutuhan nutrisi masing-masing ikan. Sebaiknya perhitungan nutrisi tidak menghitung protein saja tapi alangkah ideal juga jika diketahui kandungan serat, lemak, abu, karbohidrat, vitamin-vitamin, lisin, metionin dll. Jika merasa repot dan tidak memungkinkan mengetahui semua itu atau tidak ada laboratorium yang dekat dengan domisili anda, anda bisa melakukan analisa dilapangan dalam kurun waktu per-periode panen terhadap kwalitas tempe yang anda buat.

Membuat TEMPE UNTUK LELE
(asumsi 100kg)
PILIHAN 1
Menghitung biaya pakan
Object kg Rp-kg total
Tepung ikan 25 7500 187500
Kedele 25 3200 80000
Dedak 10 3500 35000
Jagung 10 4500 45000
Gaplek 30 3400 102000
Enzima star 100ml
3000
Ragi 100g
3000

100
455500
Menghitung kadar protein
Object kg protein %
Tepung ikan 25 50% 12.5
Kedele 25 35% 8.75
Dedak 10 11% 1.1
Jagung 10 8% 0.8
Gaplek 30 2% 0.6

100
23.75
Setelah selesai menjadi tempe,

Enzima star dan ragi tempe akan
meningkatkan protein menjadi 32,5%
Bobot setelah dikurangi kadar air
Object kg Rp-kg
Tepung ikan 25 87% 21.75
Kedele 25 47% 11.75
Dedak 10 86% 8.6
Jagung 10 85% 8.5
Gaplek 30 80% 24

100
74.6


Harga per-kg = biaya dibagi bobot
Biaya 455500
Bobot 74.6
Biaya per-kg

                       6,106
PILIHAN 2
Menghitung biaya pakan
Object kg Rp-kg total
Tepung kulit 30 5500 165000
Kedele 30 3200 96000
Dedak 10 3500 35000
Jagung 10 4500 45000
Gaplek 20 3400 68000
Enzima star 100ml
3000
Ragi 100g
3000

100
415000
Menghitung kadar protein
Object kg protein %
Tepung kulit 30 42% 12.6
Kedele 30 35% 10.5
Dedak 10 11% 1.1
Jagung 10 8% 0.8
Gaplek 20 2% 0.4

100
25.4
Setelah selesai menjadi tempe,

Enzima star dan ragi tempe akan
meningkatkan protein menjadi 34,4%


Bobot setelah dikurangi kadar air
Object kg Rp-kg
Tepung kulit 30 91% 27.3
Kedele 30 47% 14.1
Dedak 10 86% 8.6
Jagung 10 85% 8.5
Gaplek 20 80% 16

100 kg
74.5 kg


Harga per-kg = biaya dibagi bobot
Biaya 415000
Bobot 74.5
Biaya per-kg (rupiah)

                        5,570

Tempe gembus untuk benih lele mulai tebar 1-2cm hingga panen

Ampas tahu            45kg protein 17,14% =  7,71%

Cacing lumbrikus    5kg protein 76%       =  3,80%

Tepung ikan            10kg protein 52%      =   5,20%

tepung kulit              20kg protein 38%     =    7,60%

Tepung singkong   20kg protein   2%      =    0,40%

Total protein                                                  =  24,71%

Enzima Star               0,1%

penggunaan enzima Star peningkatan protein menjadi 31%

Menghitung biaya

Ampas tahu            45kg      x Rp.      500      =   Rp.  22.500.

Cacing lumbrikus    5kg                                  =   Rp.     –   (budidaya sendiri)

Tepung ikan            10kg      x Rp.7.500         =   Rp.75.000.

tepung kulit              20kg      x Rp.6.000         =  Rp.120.000.

Tepung singkong   20kg       x Rp.3.500        =   Rp. 70.000.

Enzima Star               0,1%                               =    Rp.   2.500.

Biaya lain-lain (bahan bakar, transport, plastik, ragi, penyusutan)

=    Rp.30.000

Total biaya                                                          =   Rp.320.000

Biomassa setelah proses pembuatan tempe gembus menjadi  56kg

Total biaya Rp.320.000 dibagi 56kg = Rp.5714 per-kg

gembus2  gembusb

gembus1  ENZIMA DEPAN

  • Kadar air saat membuat tempe maks 30%, diatas 30% tidak terbentuk

jadi tempe, jika ditaruh keair akan tenggelam dan akan ambyar.

  • Hati-hati dengan bahan baku palsu atau mutu tidak sesuai dengan harga
  • Tepung ikan dengan kadar protein 50% dengan harga dibawah 7000

dipastikan tidak asli.

  • Bahan baku bisa digantikan dengan yang mudah dibeli disekeliling anda.
  • Semua bahan di rebus dan dibuat jadi tepung terlebih dahulu.
  • Kedele direndam 24 jam, direbus, diblender, diperas, ambil ampasnya

untuk dijadikan tempe.

  • Air sari kedele bisa dijadikan susu kedele atau dibuat tahu dan dijual

sebagai satu divisi produksi baru. Biaya pembuatan pakan tempe untuk lele

bisa ditekan. Pemakaian ampas kedele dalam pembuatan tempe untuk

pakan ikan bisa mencapai 60% untuk lele, nila 80%, ikan mas 80%, ikan

gurami 90%, ikan sidat 30%, ikan gabus 50%-60%

Gunanya berbisnis tahu bagi peternak lele.

Cara membuat tahu dan tempe gembus

Membuat tahu

Terlebih dahulu buatlah tahu dengan cara kedelai direndam 1 malam atau kalau sudah terlihat lunak dan kulitnya mengelupas, rebus, blender, saring, airnya beri cuka makan secukupnya, aduk, biarkan hingga jadi tahu. Setelah jadi tahu, yahu bisa dikonsumsi sendiri atau dijual untuk menambah unit bisnis tersendiri.

Cara membuat tempe gembus.

Proses membuat tempe gembus mirip dengan membuat tempe kedelai hanya gembus bahannya dari limbah tahu atau ampas tahu.

Bahan-bahan

1kg ampas tahu

3 sendok teh ragi tempe

alat

Nampan plastik sebagai wadah 1 buah

plastik, untuk membungkus secukupnya

Dandang kukus

Rak kawat, untuk menaruh tempe 1 buah

Loyang, untuk memanggang ampas tahu 1buah

Serbet, timbangan 1 buah

Langkah sederhana membuat tempe gembus

Ampas tahu dikukus selama 30-40 menit, setelah 30-40 menit, dinginkan, beri ragi tempe, tunggu 24-36 jam tempe gembus sudah bisa dikonsumsi. Jika hendak diberikan kelele pada saat hendak dikukus beri 10% tepung ikan +  20% tepung singkong + Enzima Star. Tempe gembus untuk lele ini memiliki kandungan protein yang tinggi antara 33-36% dan sangat layak diberikan kelele disegmen pembesaran. 60-70% bahan baku dari ampas tahu ini berarti anda peroleh secara gratis karena anda sudah membuat pabrik tahu sendiri. Tahu yang dijual bisa anda buat label organik, jangan anda beri pengawet kimia boraks atau formalin dan bisa dijual dengan harga kebih rendah karena tujuan para peternak lele untuk mendapatkan ampas tahu secara gratis.

Pertanyaan yang banyak ditujukan kepada penulis, dimana dan siapa saja sudah membuat ransum pakan tempe gembus untuk lele ini ?

Sebenarnya sudah banyak yang familiar dengan trik ini namun data yang kami miliki Peternak di Tangerang, Surabaya, Bogor, Bandung, Palangkaraya, Blitar, Jakarta Utara dan Jember sudah melakukannya. Jika 70% bahan pakan diperoleh dengan harga murah tentu tidak ada alasan bahwa beternak lele itu identik dengan kerugian dan kebrangkutan seperti yang ditangisi banyak orang yang mencoba peruntungan bermain dengan si kumis ini.

Demikian cara membuat Tempe Untuk Lele ini, semoga menjadi solusi pakan alternatif bagi insan ikan Indonesia.

Sumber: http://boosterfish.com
Januari 11, 2021
thumbnail

Pemilihan Jenis Kolam dalam Budidaya Lele

Posted by Aji Bintara on Selasa, 11 Juni 2019


Langkah awal dalam memulai budidaya ikan Lele adalah dengan cara menentukan jenis kolam yang baik untuk perawatan ikan Lele. Dengan memperhatikan keunggulan – keunggulan dari berbagai jenis kolam, dan melakukan pemilihan dengan membandingkan kondisi lingkungan sekitar, biaya, dan perawatan yang memadai. Selanjutnya kita akan bisa tentukan jenis kolam seperti apa yang akan kita gunakan.

Terdapat berbagai jenis kolam yang dapat dibuat tergantung dengan kondisi lingkungan dan tebalnya kantong. Berikut Jenis-jenis kolam budidaya ikan lele yang bisa digunakan sebagai referensi bagi peternak ikan Lele pemula :

1. Kolam Tanah

Pada umumnya, kolam tanah digunakan untuk tempat budidaya ikan Lele oleh para peternak hingga sekarang.

kolam-tanah

Kolam tanah yang juga dikenal dengan istilah Blumbang, Balong, atau Empang ini merupakan kolam dengan lebih dari 90% badan media kolam tertutupi oleh tanah di setiap dindingnya.
Berikut keunggulan – keunggulan jenis kolam tanah :
Keunggulan :
  • Pemeliharaan dengan penopang alami yaitu lahan tanah
  • Penekanan dalam biaya pembudidayaan Ikan
  • Kaya akan mikroorganisme yang baik untuk pakan ikan Lele seperti cacing
  • Pergantian air dapat tidak sering dilakukan untuk menghemat air yang bahkan bertahan hingga musim panen tiba
Kekurangan :
  • Memelukan bidang tanah yang cukup luas untuk media pembudidayaan
  • Rentan terhadap hama dan penyakit yang sangat tidak baik bagi kesehatan ikan
  • Sulit untuk mengontrol suhu kolam karena kondisi cuaca yang kurang menentu
  • Sulit dalam proses penyortiran ikan karena sulit terlihat di air yang keruh sehingga akan membahayakan kelangsungan hidup ikan Lele yang kecil
  • Pembudidayaan di kolam berlumpur dapat menurunkan kualitas ikan Lele sehingga menurunkan pula harga jual ikan.
Perawatan, pembersihan dan pengolahan untuk kolam ini lebih memerlukan tenaga dibandingkan kolam lainnya.

2. Kolam Terpal
Kolam terpal merupakan kolam yang memanfaatkan lahan sempit dan seadanya dengan bagian dasar dan dindingnya dilapisi oleh terpal.
Kolam terpal dapat menjadi alternatif utama bagi pembudidaya ikan untuk membuat bak kolam dengan biaya minimum.
Kolam dapat dibentuk bundar atau persegi sesuai dengan bentuk kerangka atau bidang dasar kolam dengan menggunakan bambu, kayu, atau besi.
Kolam terpal bioflok

Diperlukan kehati-hatian dalam memilih jenis terpal yang akan digunakan.
Sebaiknya menggunakan terpal dengan kerapatan tinggi.
Salah satu cirinya adalah permukaan yang licin dan tidak berbekas saat digaruk atau biasa disebut terpal semi karet.
Ukuran terpal ditentukan dengan lebar kolam.
Umumnya yang biasa di gunakan para peternak modern adalah kolam berdiameter 3 meter.
Untuk harga terpal nya sendiri pun cukup terjangkau, hanya dengan harga 2 juta saja anda sudah mendapatkan kolam terpal kualitas bagus.
Harga tersebut sudah berbentuk bulat ya juragan bukan harga terpal per meter.
Terpal jenis ini mempunyai daya ketahanan hingga 5-6 tahun.
Berikut keunggulan kolam terpal :
Keunggulan :
  • Harga pembuatan kolam lebih murah dibanding dengan kolam lain seperti kolam beton
  • Dapat diterapkan di lahan terbatas dan dimana saja
  • Dapat terhindar dari hama dan pemangsa liar
  • Relatif lebih tahan terhadap penyakit
  • Air tidak keruh dan memudahkan untuk proses panen dan pergantian air
  • Metode penyortiran pada ikan lebih mudah dilakukan
  • Lele yang dihasilkan lebih bersih dan tidak berbau lumpur sehingga kualitas dan harga jual Lele lebih tinggi
  • Setelah terpal terpasang dapat langsung digunakan tidak seperti kolam lain yang harus bersihkan dan dikompos
  • Kelangsungan hidup ikan menjadi lebih tinggi.
3. Kolam Beton (Semen)
Kolam Beton (semen) menggunakan metode kolam yang mirip dengan kolam tanah.
Namun bagian dasar yang menjadi konstruksi kolam lele tembok adalah dinding yang terbuat dari semen, sehingga tidak mudah rusah dan bocor.
Berikut adalah keunggulan dan kekurangan dari kolam beton :
kolam beton

Keunggulan :
  • Struktur bangunan yang kokoh akan memperlama waktu penggunaan dibanding kolam terpal dan dapat bertahan hingga 5-10 tahun.
  • Mampu mengontrol perubahan suhu sehingga ikan tidak mudah setress dan terserang penyakit
  • Pengaturan dan perawatan air kolam lebih terjaga
  • Dapat bertahan lama sehingga jarang mengalami kerusakan dan hemat biaya perbaikan
Kekurangan :
  • Baik bahan maupun konstruksi membutuhkan biaya yang relatif besar
  • Saat kolam mengalami kerusakan, akan sulit untuk diperbaiki
  • Bau semen yang muncul dalam kolam perlu disterilkan terlebih dahulu, karena jika tidak akan membuat ikan terganggu dan rentan stres
  • Lumut mudah tumbuh di permukaan semen

4. Kolam Drum

Kolam drum adalah kolam yang sebagian besar berbahan plastik dan besi dan tergolong kuat.
kolam drum

Kolam jenis ini bagus untuk membudidayakan ikan karena mudah dalam perawatan dan mudah ditata serta memiliki kualitas lebih bagus dibanding dengan kolam tanah dan terpal.
Keunggulan :
  • Perawatan lebih mudah dan bisa dipindah – pindah
  • Terhindar dari hama dan penyakit
  • Pengontrolan air kolam lebih mudah dilakukan
  • Masa penggunaan lebih panjang
  • Lebih mudah mengontrol perubahan suhu
  • Bahan drum tidak mudah berkarat dan tahan lama
Kekurangan :
  • Biaya bahan dan konstruksi lebih mahal
  • Daya tampung ikan lebih sedikit
  • Air kolam harus sering diganti sehingga ikan mudah setres
5. Keramba (Jaring Apung)
Keramba merupakan metode pemeliharaan ikan dengan memanfaatkan jaring atau keramba sebagai kerangka dan penopang kolam.
kolam keramba

Kolam ini biasanya dibuat di pinggiran sungai, waduk, atau di danau.
Namun dapat juga dipasang dikolam tanah atau empang untuk memudahkan pengontrolan ikan.
Jenis kolam ini dikenal juga sebagai kolam tambak dan penerapannya mirip dengan kolam tanah.
Keunggulan :
  • Lahan pembudidayaan lebih luas dan tak terbatas
  • Lebih mudah dalam pengontrolan ikan
  • Ikan dapat hidup di habitat alami sehingga kecendrungan ikan untuk setres lebih kecil
Kekurangan :
  • Lebih sulit dalam pengontrolan suhu kolam
  • Ikan lebih mudah terserang hama dan penyakit
  • Beresiko rusak dan hanyut akibat arus sungai atau danau dan banjir saat musim hujan.
  • Ikan dapat lepas jika ada bagian dari jaring atau keramba yang putus atau berlubang.

6. Kolam Fiber
Kolam jenis ini kini banyak diminati oleh orang karena desain yang bagus dan mudah digunakan.
kolam fiber

Keunggulan :
  • Bak Kolam ini cukup kuat untuk menahan tekanan air
  • Dapat dengan mudah untuk dikontrol dan dipindah – pindahkan
  • Waktu penggunaan relatif lebih lama
  • Pemeliharaan dan pembersihan dapat lebih mudah dilakukan.
  • Terhindar dari hama dan penyakit
Kekurangan :
  • Bahan dan konstruksi lebih mahal dibanding kolam lainnya
  • Penggantian air akan lebih sering dilakukan
  • Hanya dapat menampung ikan dalam jumlah terbatas
7. Kolam Galvalum
Yang terbaru dan ini belum banyak orang menggunakan galvalum sebagai kolam budidaya ikan lele menggunakan bahan tersebut. Dengan menggunakan kolam galvalum ini, budidaya lele bisa irit tempat, praktis dan higienis. Bisa menjadi solusi saat lahan makin sempit, bahkan mudah dibuat dan dipraktikan di perumahan sekalipun.


Mujtahid, warga kelurahan Mangkang Wetan kecamatan Tugu Kota Semarang yang sudah mempraktikkan budidaya lele menggunakan kolam galvalum.


Mujtahid, warga kelurahan Mangkang Wetan kecamatan Tugu Kota Semarang yang sudah mempraktikkan budidaya lele menggunakan kolam galvalum. 
Keuntungan mengolah air menggunakan sistem bioflok atau prebiotik
  • Kualitas air tetap stabil.
  • Tanpa ganti air dari mulai tebar bibit hingga panen kecuali dalam keadaan darurat yang mengharuskan ganti air.
  • Air tidak mudah bau.
  • Dapat menghemat pakan.
  • Pertumbuhan ikan menjadi lebih cepat dibandingkan dengan budidaya konvensional.
Sebenarnya Galvalum mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan kolam yang terbuat dari terpal, fiberglass maupun kolam tembok atau beton. Keunggulan itu antara lain
  • Biaya pembuatan kolam lebih murah daripada kolam fiberglass maupun kolam tembok atau beton.
  • Kolam galvalum lebih awet dibanding kolam terpal, tahan bertahun-tahun
  • Kolam galvalum dibuat bentuk lingkaran tanpa tiang penopang maupun penjapit.
  • Galvalum juga anti korosi atau karat.
Jika ingin meminimalisir pengeluaran dapat memilih jenis kolam yang lebih murah seperti kolam tanah, kolam terpal, keramba apung, atau kolam plastik.
Namun jika ingin menghasilkan ikan yang lebih berkualitas, tahan lama dan mudah dikontrol, maka mengeluarkan biaya lebih akan sangat berarti.
Namun terlepas dari biaya, pengontrolan dan perawatan yang baik adalah kunci dari kolam dapat bertahan lebih lama.

Itulah beberapa jenis kolam yang bisa Anda aplikasikan untuk budidaya ikan lele.
Namun dari 7 jenis kolam tersebut, kami pikir kolam dari bahan terpal yang sangat minim kekurangannya. Dengan teknologi kolam terpal bioflok, persentase keberhasilan budidaya ikan lele menjadi semakin besar.

Demikianlah semoga budidaya lele kita selanjutnya akan lebih bergairah dan lebih menghasilkan. Aamiin.

Juni 11, 2019
thumbnail

Analisa Usaha Budidaya Lele Metode Abah Nasrudin

Posted by Aji Bintara on Kamis, 06 Juni 2019

Bagi calon pemain dalam budidaya Lele biasanya penasaran dalam hal analisa usaha budidaya lele. Sebesar apakah keuntungan dan perhitungannya dalam budidaya lele ini. Disini akan coba kami sajikan Analisa Usaha  dari budidaya Lele yang menggunakan metode Abah Nasrudin. Dengan jumlah populasi 1000 ekor Lele.

Suatu usaha budidaya dikatakan menguntungkan apabila dalam waktu proses budidaya mempunyai output (hasil) yang lebih besar dibandingkan input (modal) yang dikeluarkan. Dibawah ini akan dijabarkan apa saja faktor modal dan berapa kemungkinan penghasilan yang akan didapat dari budidaya lele ini. Analisa usaha ini dibuat dengan penggunaan bahan diantaranya Kolam Terpal bulat, rangka kolam menggunakan Bambu, Piva PVC untuk pembuangan pake paralon 2inch type D bukan type AW. Juga untuk pakan menggunakan Full pelet dengan harga rata-rata dari harga -harga jenis pelet, 781-1, 781-2 dan 781 merk Hi ProVite

Modal Kerja: Terdiri dari Biaya Investasi dan Biaya Produksi.
Biaya Investasi:
  • 1 Kolam terpal bulat D2  x T1,2           = 300.000
  • 5 Batang bambu utk rangka   @15.000 = 75.000
  • 30M kawat tali @1000                          =  30.000
  • 1kg Paku                                                =  20.000
  • Paralon (type D) 2 Inchi                        =  50.000
  • Kne PVC 2 inche                                   =  10.000
  • 2 Ember Karet @15.000                        =  30.000
Total jumlah Biaya Investasi                           =  515.000

Biaya Produksi:
  • 1000 Bibit lele ukuran 7/8  @300    =   300.000
  • 100kg Pelet (pakan lele) @11000    =1.100.000
  • Probiotik dsb..........                          =     25.000
  • Biaya Penyusutan 515.000/10         =     51.500
Total jumlah biaya produksi per Rotasi    = 1.576.500 

Perkiraan Hasil panen  dg ukuran 7ekor/ KG adalah
(90% x 1000 ekor ) / 7 = 128kg
Harga jual               = 128kg x16.000        = 2.048.000
 
Keuntungan : 
Harga Jual  - Biaya Investasi  = ...............................

2.048.000 - 1.576.500 =                                   471.500

Analisa usaha budidaya lele ini ternyata diperoleh angka 471.500 sebagai sisa Hasil Usaha setiap rotasi budidaya dengan waktu budidaya sekitar 2bulan.  
Sebenarnya angka hasil usaha tersebut bisa saja di tingkatkan lagi dengan mengibah beberapa parameter yang ada diantaranya menggunakan pakan alterlatif full atau mix dengan pelet dan alterlative ketika umur budidaya lele memasuki umur sekitar satu bulanan. 

Bisa juga dengan cara meningkatkan harga jualnya dengan menjualnya  ke user langsung (bukan ke tengkulak) seperti tukan pecel lele, pemancingan ikan atau langsung konsumsi. Semua tergantung kamauan dan ketersedian bahan dan juga ketersedian pasar. 

Demikian, dan Trimakasih
Juni 06, 2019
thumbnail

Budidaya Lele anti Gagal cara Abah Nasrudin

Posted by Aji Bintara on Rabu, 05 Juni 2019

Teknik budidaya Anti Gagal ini dirangkum secara singkat, menggunakan metode yang dilakukan oleh Abah Nasruddin, sang Maestro Budidaya Lele Indonesia. Dan ditambah pengalaman pribadi di lapangan yang diharapkan bisa menjadi acuan cara budidaya Lele agar tidak terjadi kegagalan.

Parameter dasar pembesaran ikan lele yang dipakai:
  • Bibit lele sebanyak 1000 ekor
  • Kolam yang dipakai kolam tembok atau terpal dengan ukuran 10m2 atau contoh 2x5meter dengan tinggi sekitar 1 meter.
  • Bibit yang dipakai adalah ukuran 7/8 cm
  • Padat tebar 100 ekor/m2 (untuk pemula) dan maksimal 150 ekor/m2 yang sudah mahir
  • Tidak dilakukan pergantian air selama masa budidaya, kecuali karena penanggulangan penyakit
  • Lele panen pada ukuran 7-8ekor/kg

Persiapan air kolam:
  • Air bisa memakai air dari sumber manasaja, dengan syarat kadar besi rendah. Kalau air PAM wajib diendapkan dulu 1-3 hari, supaya koporit menguap.
  • Isi kolam hingga ketinggian 50cm
  • Beri pupuk kandang yang sudah diletakkan di dalam karung dan diikat serta digantungkan hingga setengah karung terendam dalam air. Jumlahnya adalan 1-1,5 kg/m2 atau untuk 10m2 berkisar 10-15 kg
  • Larutkan cairan herbal sebanyak 2 sendok makan dan dilarutkan dalam 2 liter air serta ditambahkan 4 sendok makan garam dapur kemudian ditebar rata. Larutan herbal hanya bisa didapatkan di Abah Nasruddin atau kadernya saja. Bisa juga tidak memakai pupuk kandang dan sebagai gantinya memakai pupuk organik cair supaya lebih simple
  • Air akan berangsur-angsur menjadi hijau terang (pengalaman hari ke 4-5 akan kelihatan hijau), setelahnya akan semakin pekat.
  • Tunggu selama 8 hari dan kemudian angkat pupuk kandang dari kolam
  • Keesokan harinya benih siap ditebar (hari ke-9). Tebar pada pagi hari <10 pagi atau sore >3sore. Jika memaksakan tebar jam 1 siang dikhawatirkan akan banyak bibit lele  yang sekitar patilnya jadi berwarna merah. Untuk menghindari stress tebar dilakukan secara perlahan dengan metode aklimatisasi selama 5-10menit dan usahakan lele keluar sendiri dari wadah.


Pemilihan benih
Benih bisa dari jenis apapun: mutiara, sangkuriang, dumbo atuapun phyton, asalkan sehat dengan ciri-ciri sbb:
  • Gerakan ikan aktif
  • Tidak terdapat luka
  • Kumis/sungut tidak patah
  • Sekitar patil tidak berwarna kemerahan
  • Tidak ada white spot / bintik putih


Pemberian pakan:
  • Setelah ditebar, lele baru diberi makan setelah 12-24 jam kemudian, karena untuk adaptasi dan masih banyak makanan alami di kolam.
  • Tahap pertama menggunakan 781-1 atau setara sebanyak 3kg untuk 8-10 hari. Pelet diberikan 3x sehari.
  • Setelah pakan tersebut habis, tambahkan air kolam sebanyak 10cm
  • Tahap kedua menggunakan 781-2 atau setara sebanyak 5kg untuk 8-10 hari. Pemberian pelet dinaikkan menjadi 4x sehari.
  • Setelah habis, tambahkan air kolam sebanyak 10cm.
  • Tahap ketiga menggunakan 781 atau setara sebanyak 22kg untuk 8-10 hari dan pemberian pakan 5-6kali sehari,
  • Sama dengan sebelumnya, jika pakan sudah habis, maka air kolam ditambahkan ketinggiannya sebanyak 10cm.
  • Tahap keempat dilakukan pemberian pakan sebayak 70 kg hingga panen. Dapat dilanjutkan dengan memakai 781, akan tetapi untuk mengurangi biaya produksi dapat menggunakan pakan tenggelam seperti SNL/sinta ataupun menggunakan pakan alternatif seperti sosis bs, ayam tiren, ika runcah dsb.


Tips dalam pemberian pakan
  • Pakan dicampur terlebih dahulu dengan air matang secukupnya hingga lembab, supaya tidak melukai organ pencernaan lele dan menghindari pelet mengembang di perut yang mengakibatkan kembung. Ane campur dengan sedikit probiotik, supaya bisa lebih maksimal tercerna dan sedikit terbuang menjadi feses.
  • Usahakan pemberian pakan diatas jam 9 pagi dan dibawah jam 12 malam. Dan tunggu 1 jam untuk pemberian pakan setelah turun hujan. Dan jika terlihat akan turun hujan lebat, usahakan tidak memberi makan terlebih dahulu.
  • Usahakan jangan sampai ada pelet yang tersisa di dalam kolam, karena akan memperburuk kondisi air.


Panen
Pengalaman dari pemberi training mengatakan bahwa dari metode diatas akan diperoleh panen antara 130-140kg pada sekitar 50-60 hari setelah tebar bibit. Dengan kematian dibawah 5%.



Penyakit dan penganggulangan

Borok (luka di ekor, punggung...)
Penanggulangan:
Kuras air dasar sebanyak 1/4 bagian dan ditambahkan air baru.
Herbal 2 SDM per 1000 ekor ikan dilarutkan dengan air secukupnya dan dicampur ke pakan.(sekali saja)
Atau dengan kimia yaitu 4 kapsul Super tetra (bisa dibeli di apotek) dan ditebarkan ke kolam.(sekali saja)
Biasanya sembuh dalam 3-7 hari.


White spot (bintik putih)
Penanggulangan:
Kuras air 1/2 bagian dan isi air baru serta tambahkan herbal 1sdm dicampur dengan 2 sdm garam dan air
Atau dengan kimia yaitu 2 kapsul supertetra ditambah 1/4 sdt PK, dilarutkan ke air dan ditebar merata


Sirip merah (biasanya karena kepanasan saat memasukkan benih ke kolam)
Penanggulangan:
Sama seperti borok, tapi dosisnya hanya separoh.


Kembung
1. Karena asam lambung
Penganggulangan:
dua plastik arang dari kayu (jangan batok kelapa) dicampur herbal 2sdm dan garam 4 sdm dilarutkan dan direbus mendidih dengan air 1 liter. Masukkan hasil rebusan setelah hangat ke dalam kolam

2. Karena bakteri (kembung disekitar patil)
Penagnggulangan:
Ambil 2 ikat daun kemangi, blender larutkan ke air kemudian saring. Siramkan merata airnya ke kolam
Secara kimia memakai 1/2 sdt ENDRO

Demikian cara budidaya lele Anti Galau menggunakan metode dari Abah Nasrudin, semoga bisa dipraktekan dan bermanfaat.
Juni 05, 2019
thumbnail

Kelebihan dan kekurangan budidaya lele system bioflok

Posted by Aji Bintara on Senin, 27 Mei 2019

Budidaya system bioflok untuk lele sepintas sangat menguntungkan, betapa tidak dengan ukuran kolam yang sama bisa menghasilkan output 10x lipat, karena dengan metode ini bisa menggunakan system tebar padat sampai dengan 1000 populasi per m3. Sedangkan untuk yang sytem konvensional hanya 100 ekor per m3 dan bahkan yang sudah ahli sekalipun hanya mampu sampai 150 ekor /m3. Kalo memaksakan akibatnya lele bisa  lambat pertumbuhannya, mudah terserang penyakit bahkan sampai pada kematian masal.

Setiap metode ada kelebihan dan kekurangannya masing masing. Untuk system bioflok memiliki kelebihan sebagai berikut;
  1. Hemat tempat, populasi bisa mencapai 1000 per m3
  2. pH relatif stabil pH 7 - pH 7,8
  3. pH nya cenderung rendah, sehingga kandungan amoniak (NH3) relatif kecil.
  4. Hemat penggunaan air, karena bisa tanpa pergantian air kolam
  5. Tidak terhantung sinar matahari
  6. Tidak perlu ganti air (sedikit ganti air) sehingga biosecurity (keamanan) terjaga.  
  7. Limbah tambak (kotoran, algae, sisa pakan, amonia) didaur ulang dan dijadikan makanan alami berprotein tinggi.
  8. Lebih ramah lingkungan.
Sedangkan kekurangan dari sytem bioflok menurut kami adalah:

  1. Diperlukan kedisiplinan dan penjadwalan prosedur yang ketat.
  2. Memerlukan peralatan/aerator cukup banyak sebagai suply oksigen
  3. Aerasi harus hidup terus (24 jam/hari)    
  4. Tidak bisa diterapkan pada tambak yang bocor/rembes karena tidak ada/sedikit pergantian air
  5. Bila aerasi kurang, maka akan terjadi pengendapan bahan organik. Resiko munculnya H2S lebih tinggi karena pH airnya lebih rendah.
  6. Kurang cocok untuk tanah yang mudah teraduk (erosi). Jadi dasar harus benar-benar padat (dasar berbatu / sirtu, semen atau plastik HDPE)
  7. Bila terlalu pekat, maka dapat menyebabkan kematian bertahap karena krisis oksigen (BOD tinggi) 
  8. Untuk itu volume Suspended Solid dari floc harus selalu diukur. Bila telah mencapai batas tertentu, floc harus dikurangi dengan cara konsumsi pakan diturunkan.
Demikian kelebihan dan kekurangan dari budidaya lele system bioflok, sebagai salah satu pertimbangan untuk menggunakan system ini atau cara lain dalam berbudidaya ikan lele.
Mei 27, 2019
thumbnail

Step by Step Budidaya Lele system Bioflok

Posted by Aji Bintara on

Yang berminat dengan budidaya lele system bioflok mungkin ini bisa dijadikan referensi untuk mencobanya dalam praktek budidaya lele. Karena kabar nya dengan lahan yang minim bisa menghasilan panen yang melapaui cara tradisional berlipat-lipat. tanpa penggantian air dan tanpa sortir.

Dalam pembudiayan lele tersebut, kita akan menggunakan kolam terpal bulat dengan perhitungan karna lebih murah, mudah dalam pembuatan dan mudah juga dalam perawatan air dan ikannya. Kami anggap sudah siap kolam terpalnya termasuk piva pembuangan  dan piva pemasukan airnya juga.

Catatan: 
  • Disini kita akan rencanakan budidaya dengan populasi 1000 ekor sebagai patokan saja, sedangkan untuk jumlah lain tinggal di kalikan saja.
  • Untuk terpal yang baru akan di gunakan sebaiknya dilakukan sterilisasi kolam terpal terlebih dahulu dengan cara mengisi kolam dengan air sampai ketinggian 80cm kemudian di tambahkan daun ketapang atau cacahan bonggol pisang selam 4-5 hari.

Prosedur anjurannya adalah sebagai berikut;
  • H-10. Isi kolam dengan air sebayak 50cm dari dasar kolam. Taburkan garam krosok 3kg/m3 air.
  • Lakukan Fermentasi kolam dengan memasukan KoHe atau kotoran hewan; bisa dari kambing, kerbau atau sapi dg dosis 5kg/m3. Dimasukan kedalam kantong waring kemudian direndam didalam kolam selama 5-7 hari.
  • H-9. Masukan probiotik (bisa EM4, Probio-7, BMW atau merk lainnya) dengan dosis 5ml/m3. 
  • H-8.  Masukan prebiotik (bisa molase, gula pasir atau gula merah) dosis 250ml/m3 air kolam. Pada sore/malam harinya berikan larutan air kapur dolomit dosis 150-200gr/m3
  • Setelah semuanya tercampur, diamkan media pembesaran lele selama 10 hari.
  • Lakukan penebaran benih lele, sebaiknya dilakukan pada sore hari atau malam agar lele tidak stress.
  • Lele dipuasakan selama 2 hari untuk penyesuaian tempat baru agar tidak stress karena perjalanan, juga dimaksudkan agar memakan makanan alami yang sudah ada didalam kolam.
  • H+3 Lele diberi pakan berupa pakan pelet jenis PF1000, dengan dosis 2 Kg untuk 10 hari dan diberikan sebanyak 3 kali dalam sehari
  • H+7 Masukan probiotik sebanayak 5 ml/m3, ragi tempe satu sendok makan per m3, ragi tape 2 butir/m3. Pada malam harinya tambahkan kapur dolomite sebanyak 200-300 gram/m3 (diambil airnya saja ).
  • Setelah pakan fase pertama habis kemudian ditambahkan air 10 cm.
  • Pemberian pakan fase kedua menggunakan jenis 781-1, diberikan dengan dosis 3.5 Kg untuk 8-10 hari diberikan sebanyak 4 kali dalam sehari.
  • Pemberian pakan ketiga (jenis 781-2) diberikan dengan dosis 15 kg untuk 8-10 hari diberikan sebanyak 5-6 kali dalam sehari.
  • Setelah pakan habis kemudian ditambahkan kembali air 10 cm.
  • Pemberian pakan ke empat (jenis 781-3) diberikan sebanyak 50 kg hingga masa panen tiba.
Mei 27, 2019
thumbnail

Fermentasi Kolam Sebelum tebar benih Lele

Posted by Aji Bintara on Sabtu, 25 Mei 2019

Fermentasi air kolam lele menjadi wajib bagi para pembudidaya lele sebelum tebar benih. Karena ini merupakan dari tatacara pengelolaan air untuk kehidupan lele. Ini akan menunjang kehidupan lele selanjutnya. Yang diharapkan akan berbanding lurus dengan hasil yang akan diperoleh dari budidaya lele tersebut.
Sеbеlum kita melangkah lebih jauh mengenai fermentasi kolam, kita harus mengetahui syarat hidup ikan lele terlebih dahulu supaya kita dараt menentukan cara untuk memenuhi segala persyaratan minimal media hidup lele уаng meliputi ѕеbаgаі bеrіkut :

Syarat Hidup Ikan Lele diantaranya adalah Ikan lele dараt hidup pada suhu 20*C dеngаn suhu optimal аntаrа 25-28*C. Dan Kondisi Air Yang sedikit Pun Ikan Lele  masih Bisa bertahan Hidup

Adapun untuk pertumbuhan larva Ikan lele diperlukan kisaran suhu аntаrа 26-30*C dan untuk pemijahan 24-28*C.

Selain itu Ikan lele juga dараt hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup sekalipun Oksigen nya Kurang,  kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin Pencahayaan matahari.

Perairan tіdаk boleh tercemar оlеh bahan kimia limbah industri, merkuri, atau mengandung kadar minyak dan bahan lainnya уаng dараt mematikan ikan.

Perairan уаng banyak mengandung zat-zat уаng dibutuhkan ikan dan bahan makanan alami perairan tеrѕеbut bukan perairan уаng rawan banjir.

Permukaan perairan tіdаk boleh tertutup rapat оlеh sampah atau daun-daunan hidup, seperti eceng gondok.

Standart Hidup Untuk Ikan lele dianataranya Air tempat Hidup lele mempunyai pH 6.5-9 kesadahan (derajat butiran kasar) maksimal 100 ppm dan optimal 50 ppm, turbidity (kekeruhan) bukan lumpur аntаrа 30-60 cm, 

Dan kebutuhan Oksigen ( O2 )optimal pada range уаng cukup lebar dаrі 0.3 ppm untuk уаng dewasa ѕаmраі jenuh untuk burayak, dan kandungan CO2 kurаng dаrі 12,8 mg/liter, amonium terikat 147,29-157.56 mg/liter

Dаrі hal hal уаng telah kita ketahui dі аtаѕ supaya lele уаng kita budidaya dараt hidup dеngаn baik, sehat, serta tumbuh dan memberikan hasil уаng maksimal alangkah baiknya kita lakukan proses fermentasi air kolam terlebih dahulu ѕеbеlum menebar benih. Hal іnі bertujuan untuk memenuhi persyaratan minimal уаng telah dі sebutkan dі atas.

Keuntungan fermentasi air kolam ѕеbеlum dі tebar benih :
  • Lele dараt hidup lebih sehat lincah dan nafsu makan tinggi.
  • Tingkat kehidupan ikan lele tinggi.
  • Air lebih steril dan bersih karena terjadi penguraian racun dan parasit уаng merugikan.
  • Lele dараt tumbuh maksimal
  • Meningkatkan kekebalan tubuh lele dаrі serangan penyakit
  • PH air dan suhu menjadi stabil karena terjadi proses fermentasi
  • Air kolam tіdаk berbau
  • Mengurai feses atau sisa makanan (pelet) sehingga dараt dі makan kembali
  • Kolam tеrlіhаt alami

Bеrіkut аdаlаh cara melakukan fermentasi kolam untuk media hidup lele :

Bahan Pembuatan Fermentasi Air Kolam lele:
  • Kotoran Sapi, Kambing, atau Kerbau 1 kg / m3
  • Probiotik  (contoh; EM4, Probio7 dll) dеngаn dosis 5 ml / m3 (5 ml = 1 tutup botol) 
  • Molase / tetes tebu, bisa juga gula merah atau gula pasir dosis 10gr per m3

Caranya :
Isi kolam terlebih dahulu dеngаn menggunakan air уаng аkаn dі lakukan proses fermentasi. air уаng dі gunakan bebas hal іnі dі karenakan banyak asumsi dі masyarakat bаhwа menggunakan air dаrі sumber tertentu tіdаk cocok.  Khusus jika menggunakan air dari PDAM harus dibiarkan 3-4 hari agar unsur kaporit atau pemutihnya hilang.

Kotoran sapi, kambing atau kerbau dimasukan kedalam kantong waring, diikat ujungnya kemudian di rendam ke dalam kolam (metodenya persis seperti kantong teh celup) jadi sesekali bisa diangkat dan diturunkan kembali kedalam kolam.

Masukan probiotik dan molase sesuai dosis kе dalam wadah dan beri air secukupnya. Tuangkan campuran kе dalam kolam secara merata.

Biarkan 7 - 10 hari untuk proses fermentasi

Tanda - tanda air kolam siap dі tebar benih :
Air tеrlіhаt gelap bening kecoklatan atau kehitaman dan kotoran mengendap dі dasar kolam
Terdapat banyak mikroorganisme уаng hidup seperti jentik-jentik, kutu air (daphia), cacing darah, plankton dll ѕеbаgаі makanan alami ikan.

Nah... semoga tips ini bermanfaat terutama bagi pemula yang baru terjun di budidaya ikan lele. Agar penebaran benih tidak di ikuti oleh kematian benih setelahnya.
Mei 25, 2019